Tentang Hard Disk, Kupas Tuntas Semuanya!
Seperti yang kita ketahui, Hardisk (HDD) adalah salah satu perangkat keras pada PC atau laptop. Fungsi perangkat ini adalah untuk menyimpan berbagai file digital yang ada di computer. Setiap computer memiliki hardisk internal yang merupakan hardisk bawaan computer. Namun, jika pemilik computer ingin menambah ruang penyimpanan, maka mereka akan menggunakan hardisk eksternal. Kali ini kita akan mengupas tuntas tentang hard disk (HDD) dan berbagai jenisnya.
Jenis-Jenis Penyimpanan Digital Komputer
Pasalnya, setiap computer, PC, atau laptop memerlukan sebuah penyimpanan untuk menyimpan segala file digital di dalamnya. Hal ini merupakan program jangka panjang. Penyimpanan digital pada PC terdapat dua jenis yaitu penyimpanan utama yang bernama RAM (Random Access Memory) dan penyimpanan sekunder.
Penyimpanan utama atau RAM ini merupakan kapasitas ruang untuk pengoperasian kinerja computer. Semakin besar kapasitas RAM pada perangkat, maka semakin luang ruang untuk kinerja perangkat. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil kapasitas RAM, maka semakin lambat kinerja suatu perangkat. Namun, seiring perkembangan teknologi, kini kita dihadirkan berbagai perangkat dengan RAM besar, mengingat bahwa sekarang serba digital. Yang mana membutuhkan banyak ruang untuk kinerja perangkat kita.
Berbeda halnya dengan penyimpanan sekunder. Di mana penyimpanan sekunder ini merupakan penyimpanan file digital tambahan. Namun, saat kita menggunakan penyimpanan sekunder ini, kita juga wajib mengetahui kapasitas penyimpanan utama kita.
Penyimpanan sekunder sendiri terdapat dua jenis yaitu HDD (Hard disk drive) dan SSD (Solid State Drive). Di sini kita juga akan membahas perbedaan antara HDD dan SSD.
Mengenal Tentang Hard Disk (HDD) dan Fungsinya
Sederhananya, hardisk merupakan wadah untuk menyimpan file digital. Memahami dasar-dasar hardisk akan membantu Anda dalam merawat kompter agar tetap awet dalam penggunaan. File digital tersebut di antaranya seperti dokumen, media gambar, suara, video, software, hingga operasi system pada computer. Artinya, kedudukan hardisk sangat penting sebagai perangkat keras pada computer.
Hardisk sendiri memiliki beberapa ukuran kapasitasnya, dari megabyte, gigabyte, hingga terabyte. Tentunya semakin besar kapasitas hardisk, semakin mahal harga pada hardisk tersebut.
Sejarah Hard Disk Drive
Pada tahun 1956, tim IBM yang dipimpin oleh Reynold B Johnson telah mencipatakan penemuan baru. Penemuan tersebut merupakan pita magnetic yang bisa kita fungsikan sebagai media penyimpanan file digital.
Penyimpanan ini menggunakan alat cakram berupa logam magnet sebagai informasi baru. Dulu, system hardi disk bernama RAMAC (Random Access Method of Accounting and Control) di mana ukuran hardisk sangat besar yaitu sebesar dua kulkas. Hard disk tersebut berisi 50 piringan dengan 24 inci yang berputar 1200 RPM. Ya, kita ketahui dalam sejarah hard disk, bahwa ukuran besar tersebut hanya memuat kapasitas 5 MB saja pada saat itu. Bahkan harga hardisk tersebut sangatlah mahal yaitu sekitar 10 ribu USD Dollar per MB nya.
Di jaman itu, hardisk hanya bisa diletakkan pada satu tempat saja. Namun, di tahun 1960, hard disk mulai bisa berpindah tempat. Karena memiliki komponen piringan yang lebih kecil yaitu 14 inci.
Seiring berjalannya waktu, hard disk tersebut berkembang menjadi floopy disk. Yang mana penemuan ini juga merupakan hasil dari penemuan IBM pada tahun 1971. Floopy disk ini mulai mudah kita bawa ke mana-mana dalam segala aktivitas. Perusahaan bernama Memorex pun mengembangkan penemuan ini hingga menjadi USB Flash Drive.
Pada tahun 1980, berbagai perusahaan teknologi raksasa pun tertarik dengan penyimpanan file digital. Pada saat itu, ST-506 adalah hard disk paling canggih, yang mana merupakan penyimpanan sebesar 5MB dan piringannya hanya seukuran 5 inci saja.
Selanjutnya, IBM pun mengeluarkan penemuannya kembali dengan penyimpanan hingga 1GB. Hal ini juga bersamaan dengan Rodijme yang mengeluarkan penemuan barunya berupa RO352 sebagai hard disk berukuran 3,5 inci dengan kapasitas 10 Mb. Yang mana piringan Hard Disk tersebut kita gunakan hingga sekarang di dalam HDD.
Di abad 19, hard disk eksternal pun muncul sebagai penyimpanan sekunder pada computer. Mengingat bahwa semakin berkembangnya era digital pada saat itu hingga sekarang.
Apa Itu HDD?
Bias dikatakan bahwa HDD merupakan media penyimpanan digital tradisional. Kenapa? Karena seiring perkembangan jaman, teknologi mengembangkan inovasi pada computer, yaitu media penyimpanan digital bersifat solid alias SSD.
Umumnya, kecepatan perputaran HDD antara 5400 hingga 15 ribu putaran per menit (PM). Perlu kita ketahui bahwa semakin cepat perputaran cakram pada suatu perangkat, maka semakin cepat kinerja pada suatu perangkat.
Setiap potongan informasi kinerja perangkat menjadi kode biner berupa angka satu dan nol. Kemudian, kode biner tersebut akan masuk ke cakram untuk melalui tahapan analisa informasi yang terbaca pada suatu magnet.
Data digital yang tersimpan pada HDD ini akan tersimpan secara magnetis atau menempel. Nah, HDD ini bersifat non volatile, yang mana perangkat akan tetap menyimpan file meskipun computer dalam keadaan mati.
Hingga saat ini, teknologi terus berkembang dan akan berkembang lagi tanpa batas. Bahkan HDD internal menurut kabar teknologi, sudah mencapai 20 Terabyte. Namun, semenjak kehadiran SSD, HDD kini sudah jarang yang menggunakannya. Karena pasalnya, menurut kabar bahwa SSD memiliki teknologi yang lebih canggih daripada HDD.
Kecepatan Hard Disk
Kecepatan putaran atau RPM pada sebuah Hard Disk sangat mempengaruhi kinerja suatu hardisk. Semakin cepat RPM nya, maka semakin cepat hard disk menemukan file di dalam komputer.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa kecepatan pada hard disk sangat penting kita perhatikan. Ketika Anda hendak membeli hardisk sebaiknya cek RPM yang ada pada hard disk tersebut. Jika Anda bekerja menggunakan laptop, sebaiknya jangan sampai pekerjaan Anda terganggu karena kelambatan pada hard disk. Apalagi ukuran file yang kecil akan sulit untuk perangkat temukan.
Cara Cek Tentang Hard Disk Rusak atau Tidak
Seperti yang kita jelaskan di atas, bahwa hardisk merupakan komponen penting pada suatu perangkat atau PC. Di mana komponen ini berfungsi untuk menyimpan file digital pada sebuah computer. Komponen ini bias dikatakan sebagai organ vital pada suatu computer.
Tidak sedikit pemilik PC mengalami masalah saat membuka file pada computer. Hal ini bias saja salah satu penyebabnya adalah hardisk yang rusak. File digital yang crash, not responding atau yang lainnya, bias saja karena adanya problem pada hardisk kita. Atau computer yang kinerjanya melambat, juga bisa menjadi pemicunya.
Hal tersebut, bias menjadi ciri hardisk rusak. Sehingga, kita perlu memahami cara cek hardisk rusak atau tidak. Hal ini bias kita cek melalui software pada windows atau perangkat lainnya.
Cek Hardisk Rusak pada Windows 7
Dengan menggunakan tool Disk Check, Anda bisa mengecek apakah Hardisk Anda rusak atau tidak pada Windows 7. Karena pasalnya, tools ini dapat mengecek hardisk secara otomatis. Selain mengidentifikasi, tools ini juga mampu memperbaikinya secara langsung. System atau file digital yang rusak akan mendapat perbaikan secara otomatis oleh Tools Disk Check.
Bukan hanya pada hardisk internal, bahwa tool Disk Check ini juga mampu mengatasi problem removable pada perangkat luar seperti flashdisk, hardisk eksternal, dan perangkat lainnya. Sehingga, kita bisa tahu apakah perangkat tersebut sedang rusak atau tidak dengan bantuan tools ini.
Cara mengecek hardisk menggunakan Tools Disk Check ini, sebaiknya matikan dahulu semua aplikasi atau program yang sedang berjalan. Kemudian, lanjutkan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Klik kanan pada symbol Windows di pojok kiri bawah
2. Pilih menu Windows Explorer
3. Pilih menu Computer
4. Kemudian akan muncul berbagai program atau file yang tersimpan pada computer.
5. Silahkan cari drive yang ingin Anda cek, dan klik kanan pada mouse
6. Pilih properties
7. Klik Tools Tab
8. Klik Check Now Buton
9. Pilih automatically fix file system error check box
10. Tunggu hingga proses pengecekan problem selesai.
10 langkah tersebut merupakan cara cek hardisk rusak atau tidak secara sederhana. Namun, jika Anda ingin cek yang lebih detil, sebaiknya centang pada pilihan scan for and attempt recovery bad sector.
Biasanya, ketika computer atau hardisk sudah terasa error, pemilik computer akan mengeceknya lebih detil agar dapat segera teratasi.
Cara Cek Hardisk Rusak pada Windows 8/10
Hampir sama dengan Windows 7, hanya saja tool pada Windows 8 dan 10 berbeda. Pada Windows 8 dan 10, kita bisa mengecek Hardisk sedang rusak atau tidak menggunakan tools Disk Error. Tools ini mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan perangkat komputer dari error, lost cluster, hingga bad sector. Selain itu, tols pada Windows 8 dan 10 bisa berjalan secara otomatis. Ketika ada permasalahan pada perangkat, maka system akan memberitahu informasi penting.
Dalam Windows 8, kita akan mengetahui permasalahan hardisk melalui Action Center. Fitur ini bisa kita lihat di bagian bawah Drive Properties dalam File Explorer. Meskipun otomatis, kita juga bisa melakukan pengecekan secara berkala dengan cara manual. Biasanya cara manual akan lebih akurat dan detil untuk mengetahui problem hardisk.
Berbeda dengan Windows 7, kita perlu melakukan restart dan penjadwalan untuk melakukan pengecekan hardisk. Sedangkan paa Windows 8, mengecek hardisk bisa langsung mulai secara otomatiis tanpa penjadwalan. Juga tidak perlu restart komputer. Meskipun demikian, jika ada beberapa permasalahan penting, kita perlu lakukan restart agar perbaikan sistem dapat berjalan dengan optimal.
Beberapa langkah cara cek hard disk rusak atau tidak pada windows 8 dan 10 adalah sebagai berikut:
1. Klik kanan drive yang ingin kamu cek
2. Pilih Tools Tab
3. Klik tombol Check di bagaian bawah Error Checking
4. Kemudian pilih scan Drive yang mana dapat menjelaskan kondisi Harddisk saat ini.
5. Tunggu hingga proses pengecekan selesai.
6. Jika terdapat masalah pada Hard Disk, maka Kamu akan menerima pesan berupa kotak dialog di layar PC kamu.
7. Perbaiki masalah yang terjadi, kemudian restart kmputer kamu.
Umumnya, kerusakan hardisk pada komputer karena kesalahan kita dalam penggunaan kapasitas ruangnya. Anda juga bisa menggunakan disk defragmenter tool untuk mengatasi error pada hard disk. Kita akan mendapatkan performa terbaik setelah menggunakan tools tersebut.
Cek Hardisk dengan CHKDSK
Cara berikutnya, Anda bisa mencoba dengan tools CHKDSK. Cara ini lebih sering para pemilik laptop gunakan. Pasalnya, tools ini tidak perlu melakukan download dan install. Karena tools ini merupakan tools bawaan di setiap komputer atau Windows.
Tools CHKDSK akan memberitahu dan mengidentifikasi hard disk Anda dari berbagai kesalahan dan problem. Selain menemukan masalah, tools ini juga mampu mengatasi dan memperbaikinya. Cukup lakukan pindai dan hard disk Anda akan akan aman dari berbagai problem.
Langkah-langkahnya sangat mudah yaitu sebagai berikut:
1. Klik kanan pada hard disk yang akan Anda cek,
2. Pilih properties,
3. Klik Check atau Check Now
4. Tunggu proses pengecekan selesai dan melakukan perbaikan masalah
5. Jika tidak ada masalah pada hard disk, maka sistem tidak akan memunculkan perintah untuk identifikasi masalah dan memperbaikinya.
2. Pilih properties,
3. Klik Check atau Check Now
4. Tunggu proses pengecekan selesai dan melakukan perbaikan masalah
5. Jika tidak ada masalah pada hard disk, maka sistem tidak akan memunculkan perintah untuk identifikasi masalah dan memperbaikinya.
Ukuran Tentang Hard Disk yang Ideal
Untuk mengetahui kita sedang butuh hardisk memori kecil atau besar, sebenarnya kita lihat kondisi kita. Jika kita sedang bekerja yang berhubungan dengan file digital, sebaiknya kita menggunakan hardisk dengan ukuran yang besar. Namun, jika aktivitas kita hanya mengetik dan berhubungan dengan Microsoft office saja, cukup gunakan hardisk ukuran kecil saja.
Perlu kita ketahui bahwa hardisk didesain khusus untuk PC dan Mac. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kini hardisk dapat kita gunakan ke perangkat PC jenis lainnya.
HDD Vs SSD
Saat kita membahas bagaimana perbandingan antara HDD dengan SSD, sebaiknya kita tinjau dahulu dari masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Karena setiap penyimpanan digital tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Berikut ini adalah penjelasan dari perbandingan antara HDD dengan SSD.
Komponen dan Kinerja
Seperti yang kita jelaskan di atas, bahwa HDD terdiri dari komponen mekanik dan elektronik. Di mana komponen mekanik HDD ini terdiri dari motor, lengan piringan, dan piringan. Dalam proses identifikasi file digital pada HDD akan melalui proses mekanik. Proses ini akan menghubungkan antara kinerja mekanik dan elektrik.
Beda halnya dengan SSD yang mana dalam proses identifikasi file digital tidak melalui proses mekanik dan motor. Karena SSD hanya memiliki komponen elektrik sebagai pendukung kapasitor. Sehingga, proses identifikasi file melalui proses elektrikal. Hal ini sama seperi proses kinerja flashdisk atau RAM.
Ukuran dan Berat
Komponen dan material dalam HDD akan mempengaruhi ukuran dan berat pada HDD. Tergantung dari elemen di dalamnya. Beda halnya dengan SSD yang tidak terpengaruh oleh material dan komponen di dalamnya. Mengingat bahwa komponen dalam SSD adalah elektrik. Tidak heran jika laptop jaman sekarang banyak yang menggunakan SSD agar lebih efisien ruang di dalam laptop.
Bahkan di jaman sekarang, teknologi semakin maju, bahwa SSD kini hadir hanya seukuran 2,5 inci saja. Kita pun bisa melihat bahwa kini semakin kecil ukuran perangkat, namun semakin besar dan canggih teknologinya. Bahkan SSD pun juga mampu menempel pada tablet.
Bisa kita simpulkan bahwa SSD adalah teknologi penyimpanan tertipis di dunia. Dengan memperhatikan desain, tentu para perusahaan teknologi pun mulai beralih ke SSD sebagai spesifikasi produk andalan mereka.
Penutup Tentang Hard Disk
Terkait soal pilih HDD atau SSD adalah tergantung dari selera dan kebutuhan kita dalam bekerja. Budget juga mempengaruhi faktor kita memilih HDD atau SSD. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa HDD harganya tidak jauh berbeda dengan SSD.
Bicara tentang Hard Disk, sampai di sini dulu pembahasan kita. Akan ada beberapa pembahasan lagi seputar teknologi lainnya yang akan kita bahas pada artikel selanjutnya. Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.